img

Wisata Rohani Keluarga Besar SDK Pendowo

Penulis: Administrator - 24 Oktober 2015

Berdiri tegak sekolahku, SD Pendowo namamu. Tempat kita dididik guru menuju Tuhan Yang Maha Satu. Tak cukup hitung dan bahasa, budi pekerti yang utama. Kemudian menjadi manusia yang berguna bagi Tuhan Nusa dan Bangsa. Hiduplah hiduplah, tegaklah tegaklah. Hidup SDK Pendowo, mendidik putramu menuju yang suci, hidup SDK Pendowo.

Lantunan lagu mars SDK Pendowo tersebut terasa semakin membuat kami bersemangat dalam berkarya di lingkungan pendidikan di kota Magelang tercinta. Sabtu, 24 Oktober 2015 tidak seperti hari – hari biasa di halaman sekolah kami. Pagi hari itu siswa siswi datang bersama dengan orang tua / pendampingnya, begitu juga dengan bapak/ibu guru dan karyawan yang datang bersama dengan keluarganya. Nampak wajah – wajah sumringah yang menambah keceriaan suasana di pagi yang cerah. Hari itu kami keluarga besar SDK Pendowo melakukan perjalanan wisata rohani ke Gua Maria Sendang Sriningsih yang berada di dusun Jali, desa Gayamharjo, Prambanan. Tujuan wisata rohani tersebut untuk memupuk iman katolik di bulan Maria serta mempererat rasa kekeluargaan dan kerjasama antara pihak sekolah dengan komite dan orang tua siswa.

Setelah diawali doa pagi bersama, rombongan yang terdiri dari tiga bis ini berangkat menuju ke GM Sendang Sriningsih. Perjalanan kami harus terhenti di Gereja Paroki Dalem karena ternyata bis tidak bisa sampai ke Gua Maria. Dari Gereja Paroki Dalem kami melanjutkan perjalan dengan menaiki pick up. Sesampai di tempat, kami memulai prosesi jalan salib dengan petugas pembaca doa dan renungan tiap pemberhentian adalah siswa beserta pendamping yang sukarela untuk bertugas. Meski saat itu suasana sangat terik, namun rombongan tetap menjalani prosesi jalan salib dengan penuh ketenangan dan hikmat. Kami lewati tangga demi tangga jalan menuju ke Bukit Golgota dengan penuh kenangan akan Yesus yang telah mengorbankan dirinya demi umat manusuia.

Matahari sudah mulai berada  tepat diatas kepala saat rombongan sampai di Bukit Golgota. Sesampainya diatas kami luangkan sedikit waktu untuk menikmati pemandangan bukit dan perkampungan penduduk yang membuat kami semakin terpukau dan semakin menyadari betapa Allahku luar biasa.  Sejenak beristirahat menikmati sejuknya udara di bawah rindangnya pohon di area sendang seolah bayaran dari rasa panas dan lelah yang kami rasakan saat jalan salib. Setelah merasa tenaga terisi kembali, panitia melanjutkan acara pengakraban di pendopo dengan beberapa permainan yang melibatkan siswa bersama pendampingnya. Raut wajah keceriaan dan tawa yang riang memenuhi acara pada siang hari itu. Acara demi acarapun telah selesai, rombongan meninggalkan pendopo menuju pemberhentian bis di Paroki Dalem dengan menaiki mobil pick up lagi. Perjalanan kami lanjutkan sampai ke Magelang dengan singgah terlebih dahulu ke water park Tirta Nirmala.

Kegiatan wisata rohani ini terselenggara untuk semakin mengasah nilai nilai Kanisius  kasih, disiplin, cerdas dan berani dalam lingkup pendidikan yang kami jalankan. Rasa kepedulian terhadap sesama saat ada anggota rombongan yang pada saat itu terpisah, tanpa ada komando dengan spontan kami bersama – sama mencari dan menemukannya serta saling mengontrol emosi untuk tidak saling menyalahkan. Sikap kedisiplinanpun tanpa disadari telah  tertanam di diri siswa siswi kami, hal ini terbukti dari tepatnya jadwal tiap acara yang telah kami susun, sehingga dalam acara wisata rohanipun tidak ada penggembungan waktu dan acara bisa berjalan sesuai jadwal.

Ada satu hal yang mungkin orang memandang adalah kegiatan yang ‘nyleneh’ untuk dilakukan. Kami memisahkan sampah bekas makan siang ke dalam plastik terpisah. kami memisahkan antara sampah sisa makanan dan sampah kardus serta plastik minum ke dalam tempat yang berbeda. Pembelajaran lingkungan untuk siswa siswi kami agar lebih peduli terhadap sampah organik dan anorganik, karena siswa siswi Kanisius harus cerdas dan berani melakukan tindakkan yang peduli terhadap lingkungan.

Hari sudah gelap saat rombongan tiba kembali ke kota Magelang. Rasa lelah yang kami rasakan terbayar dengan kebersamaan kami satu hari itu. Itulah pengalaman yang kami anggap sangat bernilai, suatu kegiatan sederhana yang syarat dengan makna. Sebuah pengalaman yang membawa kami kepada rasa bahagia, rasa kebersamaan keluarga, dan tekad untuk terus berjuang dalam memajukan pendidikan berbasis iman katolik, karena kami adalah keluarga, satu keluarga besar SDK Pendowo. (Armina Pade Riyani)