
TRADISI IMLEK di INDONESIA
Sumber : https://www.orami.co.id https://nasional.okezone.com
11 TRADISI IMLEK di INDONESIA
- Serba Warna Merah
Warna merah dipercaya sebagai warna pembawa keberuntungan atau pembawa hoki bagi masyarakat Tionghoa.
Selain itu, warna merah juga melambangkan kekuatan dan kesejahteraan.
Bahkan konon katanya, warna merah juga dapat mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek.
- Membersihkan Rumah
Hal tersebut dimaksudkan untuk membuang semua keburukan dan hal negatif yang akan menghambat keberuntungan. Selain itu, membersihkan rumah pada saat imlek dipercaya akan membuang keberuntungan pada tahun tersebut.
Makanya kegiatan bersih-bersih ini biasa dilakukan satu hari menjelang Imlek.
- Bagi-bagi angpao
Angpao ini sebagai simbol pemberian rezeki kepada anak-anak dan orang tua.
Angpao hanya boleh diberikan oleh orang-orang yang sudah menikah kepada orang-orang yang belum menikah saja.
- Sembayang Imlek
Bagi orang Tionghoa yang memegang kepercayaan Konghucu, saat Imlek melakukan sembayang leluhur sehari sebelum Imlek. Sembayang leluhur dilakukan dengan memberikan persembahan makanan dan minuman seperti arak dan teh.
Sementara itu, di pagi Imlek ada tradisi sembayang ke klenteng untuk memanjatkan syukur dan meminta perlindungan di tahun baru.
- Menyediakan Kue Keranjang
Kue dengan bentuk bulat bercita rasa yang manis, kenikmatan kue ini sudah pasti tidak diragukan.
Memakan kue keranjang di negara asalnya, Tiongkok, dianggap sebagai simbol rejeki yang lebih baik di tahun baru.
- Mengharap Turun Hujan
Masyarakat Tionghoa seringnya mengharapkan turun hujan saat tahun baru Imlek karena dianggap sebagai pembawa rezeki dan juga berkah
- Berkumpul dan makan bersama keluarga
Tradisi ini menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan dan berdoa agar rezeki bertambah di tahun baru. Di momen ini pula para keluarga bisa berkumpul dan berkomunikasi lebih dekat.
Beberapa makanan yang ada di perayaan Imlek antara lain yu sheng, ikan, buah jeruk, mi goreng, kue keranjang dan kue lapis.
- Menyalakan kembang api dan petasan
Sama seperti perayaan tahun baru pada umumnya, menyalakan petasan atau kembang api juga menjadi salah satu tradisi Imlek yang selalu ada.
Suara petasan yang keras dipercaya dapat menakut-nakuti roh jahat dan juga binatang jahat bernama Nian.
Selain itu suara petasan juga digunakan untuk menarik perhatian Guan Yu, seorang jenderal China yang sangat dihormati dan disembah sebagai dewa Tao.
- Pertunjukan barongsai
Pertunjukan ini biasanya dilakukan oleh dua orang akrobat yang mengenakan kostum naga.
Satu orang akan mengisi bagian kepala dan satu lagi tubuh singa bagian belakang.
Tidak hanya sekedar atraksi, pertunjukan ini diyakini ada karena monster yang muncul dan merusak sebuah kampung di daratan China dan membuat warga di sana ketakutan.
Di tengah kecemasan itu muncul singa atau barongsai yang kemudian mengusir monster tersebut.
Namun monster tersebut kembali menyerang kampung penduduk, sehingga warga kemudian menyamar menjadi singa untuk menakuti monster.
Dari sinilah pertunjukan barongsai tetap dilakukan sebagai simbol untuk mengusir pertanda buruk ketika menjelang perayaan Imlek.
- Tidak boleh membalik ikan
Dalam tradisi Imlek kita dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah. Terdengar unik bukan?
Tidak hanya itu, kita juga diharuskan menyisakan ikan yang disantap untuk dinikmati keesokan harinya.
Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.
- Makan Yu Sheng
Yu Sheng merupakan salah satu menu khas Imlek yang tidak boleh terlewat. Indonesia mengadopsi makanan tersebut karena memiliki makna yang unik.
Yu Sheng merupakan makanan berbahan baku utama ikan dan sayuran yang diberi bumbu-bumbu seperti kayu manis, wijen, minyak ayam, lada putih dan saus plum.
Setiap bahan makanan di Yu Sheng memiliki makna dan mewakili doa serta harapan dalam menjalani tahun berikutnya.
Sebelum menyantap Yu Sheng diharuskan menuang taburan bumbu dan saat proses pengadukan makanan juga harus diangkat setinggi mungkin. Proses itu menunjukkan doa dan rezeki yang akan diperoleh kedepannya, semakin berantakan hidangan Yu Sheng di atas meja maka kian sedikit keberuntungan yang di dapat di tahun berikutnya.